Kamis, 08 Maret 2012

Pempek Palembang


 


Pempek atau Empek-empek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu. Sebenarnya sulit untuk mengatakan bahwa pempek pusatnya adalah Palembang karena hampir di semua daerah di Sumatera Selatan memproduksinya.
Penyajian pempek ditemani oleh saus berwarna hitam kecoklat-coklatan yang disebut cuka atau cuko (bahasa Palembang). Cukodibuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah, udang ebi dan cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan garam. Bagi masyarakat asli Palembang, cuko dari dulu dibuat pedas untuk menambah nafsu makan. Namun seiring masuknya pendatang dari luar pulau Sumatera maka saat ini banyak ditemukan cuko dengan rasa manis bagi yang tidak menyukai pedas. Cuko dapat melindungi gigi dari karies (kerusakan lapisan email dan dentin). Karena dalam satu liter larutan kuah pempek biasanya terdapat 9-13 ppm fluor. satu pelengkap dalam menyantap makanan berasa khas ini adalah irisan dadu timun segar dan mie kuning.
Jenis pempek yang terkenal adalah "pempek kapal selam", yaitu telur ayam yang dibungkus dengan adonan pempek dan digoreng dalam minyak panas. Ada juga yang lain seperti pempek lenjer, pempek bulat (atau terkenal dengan nama "ada'an"), pempek kulit ikan, pempek pistel (isinya irisan pepaya muda rebus yang sudah dibumbui), pempek telur kecil, dan pempek keriting.
Pempek bisa ditemukan dengan sangat mudah di seantero Kota Palembang. Pempek dijual dimana-mana di Palembang, ada yang menjual di restoran, ada yang dipinggir jalan, dan juga ada yang dipikul. Disemua kantin sekolah/tempat kerja/kampus pasti ada yang menjual pempek. Tahun 1980-an, penjual pempek biasa memikul 1 keranjang pempek penuh sambil berkeliling Kota Palembang jalan kaki menjajakan makanannya.



ROTI BUAYA (khas Jakarta)

Roti buaya mulai dikenal oleh orang-orang Jakarta saat masuknya bangsa eropa ke indonesia. Bagi bangsa eropa, pernikahan adalah sesuatu yang sakral, sehingga diperlukan simbol-simbol yang bisa mewakili pernikahan tersebut, saat itu simbol yang biasa dipakai oleh bangsa eropa yang menikah adalah bunga. Tak mau meniru gaya orang eropa, orang betawi pun berusaha untuk mencari simbol sendiri dalam pernikahan, maka dipilihlah roti buaya sebagai simbol pernikahan.


Lalu kenapa harus roti buaya? kenapa bukan roti-roti lainya?. Jawabanya adalah karena buaya merupakan simbol kesetiaan. Buaya hanya akan kawin sekali saja, filosofi inilah yang membuat buaya terpilih untuk mewakili simbolisasi pernikahan ala betawi ini dengan harapan si pengantin bisa langgeng dan saling setia sampai akhir hayatnya.



http://sanfrancisco.grubstreet.com/croc.jpg

Dan hingga kini, roti buaya sudah umum disebut sebagai roti kawinan betawi, bahkan ada paradigma yang kemudian menyebutkan bahwa perkawinan belum sah kalau belum ada roti buaya.

Untuk membuat roti buaya sendiri tak terlalu sulit, berikut adalah resep untuk membuat roti buaya yang kami ambil dari indorecipe :

Bahan-bahan :

  • 500 g terigu cakra
  • 1 sdm gist
  • 30 g susu bubuk
  • 30 g gula pasir
  • 30 g blue band
  • 500 cc air
  • garam secukupnya
Cara Membuat
  • Campur dan aduk jadi satu bahan kering; tuangi air, aduk hingga tercampur, masukkan blue band, aduk hingga menjadi adonan kalis
  • Diamkan 45 menit hingga mengembang
  • Potong-potong adonana masing-masing 50 gram, pulungi dan biarkan 15 menit
  • Bentuk adonan yang telah dipulung menyerupai buaya, letakkan diatas loyang yang telah diolesi blue band, biarkan mengembang kembali 45 menit
  • Panggang hingga kuning kecoklatan dan matang, hidangkan.

Kerak Telur (Betawi)



     

 

Bahan :
100 gr beras ketan putih, dicuci bersih dan direndam dengan air kurang lebih 2 jam
4 butir telur bebek
4 sdm bawang goreng
4 sdm serundeng
4 buah cabai rawit, iris halus
2 sdt garam
1 sdt lada bubuk
1 sdt gula pasir
4 sdm ebi bubuk
Cara membuat :Panaskan penggorengan kerak telur hingga cukup panas.
Masukkan satu sendok makan sayur ketan yang sudah direndam beserta airnya (sekitar 50 gr), tutup dan masak kurang lebih 2 – 3 menit.
Buka tutupnya, kemudian beri 2 butir telur, 2 sdm bawang goreng, 2 sdm serundeng, 2 sdm ebi, 2 buah cabai rawit, 1 sdt garam, 1/2 sdt lada bubuk dan 1/2 sdt gula pasir, aduk rata.
Ratakan disisi penggorengan kurang lebih berdiameter 20 cm, tutup dan masak kembali hingga harum
Balik penggorengan kerak telur hingga terjilat api dan permukaan atas harum terbakar.
Lalukan cara yang sama untuk bikin kerak telur yang berikutnya. Sajikan.

RUJAK CINGUR



Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah-buahan seperti ketimun, krai (sejenis ketimun khas Jawa Timur),bengkoangmangga muda, nanaskedondong dan ditambah lontongtahutempe, bendoyo dan cingur serta sayuran-sayuran seperti kecambah/taugekangkung dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang untuk sedikit mengencerkan, gula/gula merahcabaikacang tanah yang digoreng, bawang gorenggaram dan irisan tipis-tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu dicampur dengan cara diuleg, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak uleg.
Dalam penyajiannya rujak cingur dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyajian 'biasa' dan 'matengan' (menyebut huruf e dalam kata matengan seperti menyebut huruf e dalam kata: seperti/menyebut/bendoyo). Penyajian 'biasa' atau umumnya, berupa semua bahan-bahan yang telah disebutkan di atas, sedangkan 'matengan' (matang, jawa) hanya terdiri dari bahan-bahan matang saja; lontong, tahu goreng, tempe goreng, bendoyo (krai yang digodok) dan sayur (kangkung, kacang panjang, tauge) yang telah digodok. Tanpa ada bahan 'mentah'nya yaitu buah-buahan, karena pada dasarnya ada orang yang tidak menyukai buah-buahan. Keduanya memakai saus/bumbu yang sama.
Makanan ini disebut rujak cingur karena bumbu olahan yang digunakan adalah petis udang dan irisan cingur. Hal ini yang membedakan dengan makanan rujak pada umumnya yang biasanya tanpa menggunakan bahan cingur tersebut. Rujak cingur biasa disajikan dengan tambahan kerupuk, dan dengan alas pincuk (daun pisang) atau piring.


Rawon Masakan Khas Jawa timur




Maen ke jawa timur tak lengkap tanpa menikmati Rawon,rawon merupakan sup daging warna agak
kehitam hitaman karena terbuat dari buah kluwek,karena kangen ma masakan ibuk di rumah ini
share ma temen2 sedikit resep yang bisa membuat pengin pulkam
Bahan-bahan:
  • 300 gr daging pilih yang agak berlemak (nggajih kata orang jawa)
  • tauge pendek warna putih yang masih muda
  • 4 lembar daun jeruk
  • 2 lembar daun salam
  • 1 batang serai dimemarkan
  • 2 cm lengkuas atau laos yang dimemarkan
  • garam dan merica secukupnya
  • 6 gelas air
Bumbu yang dihaluskan:
  • 4 butir bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • 4 butir kemiri
  • 5 buah kluwek, diambil isinya
  • 2 buah cabai merah
Cara memasak:
Potong daging sapi menjadi kotak-kotak kecil. Panaskan 2 sendok makan minyak
dan tumis bumbu yang dihaluskan bersama serai, lengkuas, daun salam dan daun jeruk.
Tambahkan garam dan merica secukupnya.
Panaskan enam gelas air dalam sebuah panci masukkan bumbu yang telah ditumis, masukkan daging dan rebus hingga
masak atau daging cukup empuk.
Apabila air berkurang, tambahkan sesuai selera.
Hidangkan bersama nasi hangat dan taburi tauge.
Jika anda penikmat sambal jangan sampai ketinggalan. Rasa pedas akan menambah selera makan anda.



Rendang
Rendang Daging
Bahan:
  • 1 kg daging sapi, dipotong jadi sekitar 15 potong (Lihat gambar)
  • 2 liter santan dari 3 butir kelapa tua parut dan diperas.
  • 1 batang serai, dimemarkan
  • 1 lembar daun kunyit
  • 5 lembar daun jeruk purut, diikat dengan daun kunyit
Bumbu yang dihaluskan:
  • 12-20 cabai merah, digiling
  • 6 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 1 cm jahe
  • 5 cm lengkuas/laos
  • garam secukupnya
Cara Membuat:
  • Masak santan bersama daun kunyit, daun jeruk dan serai.  Lalu masukkan bumbu yang sudah dihaluskan sampai mendidih dan kecilkan apinya.
  • Lalu masukkan daging yang sudah dipotong-potong dan aduk terus dengan rata agar matangnya merata.
  • Masak terus daging dengan api sedang sampai santan mengental dan agak kering dan daging sudah menjadi empuk.
  • Dihidangkan sekali panas atau dingin sesuai dengan selera masing-masing.  Paling enak kalau dihidangan bersama Nasi Putih.
Untuk 6-8 orang.
Catatan:  Untuk lebih wangi, biasanya bumbu yang dihaluskan ditumis dulu dengan 2 sdm minyak sayur lalu masukkan potongan daging.   Terakhir baru masukkan santan.